RSUD Hadji Boejasin Pelaihari Siap Berbenah: Bupati Tanahlaut Turun Langsung Pantau Fasilitas
Inews Pelaihari- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hadji Boejasin (RSHB) Pelaihari terus berupaya meningkatkan pelayanan demi kenyamanan dan keselamatan pasien. Meskipun dikenal sebagai salah satu rumah sakit terbesar dan termegah di Kalimantan Selatan, sejumlah perbaikan infrastruktur dan penambahan sumber daya manusia kini menjadi fokus utama manajemen rumah sakit.
Pantauan media pada Selasa (29/7/2025) mengungkapkan kondisi beberapa ruangan di RSHB yang memerlukan perhatian khusus. Plafon yang berlubang kecil hingga berwarna hitam karena rembesan air, menjadi tanda bahwa pembenahan tak bisa lagi ditunda. Meski demikian, suasana rumah sakit mulai menunjukkan perubahan positif dengan area luar yang kini lebih hijau dan rindang berkat program penghijauan yang mulai membuahkan hasil.
Menanggapi situasi ini, Bupati Tanahlaut, H. Rahmat Triyanto, turun langsung meninjau RSHB pada Senin (28/7/2025). Selama lebih dari satu jam, Bupati menelusuri setiap sudut rumah sakit — mulai dari ruang rawat inap, ruang tindakan, hingga area layanan publik. Ia ingin melihat langsung bagaimana kondisi fasilitas yang selama ini menjadi tumpuan masyarakat Tanahlaut dan sekitarnya.
“Secara umum, rumah sakit ini sudah sangat bagus. Tapi tentu saja masih ada beberapa hal yang harus ditingkatkan,” ujar Bupati usai kunjungannya. Salah satu hal yang menjadi sorotannya adalah plafon yang bocor serta kurangnya jumlah tenaga kesehatan. Menurutnya, perbaikan harus dilakukan menyeluruh, termasuk dalam hal peningkatan pelayanan medis.

Baca Juga : Kasat Lantas Tanah Laut Ajak Pelajar MAN IC Jadi Pelopor Tertib Lalu Lintas
Direktur RSHB, drg. Budi Rukhiyat, menegaskan bahwa semua masukan dari Bupati akan segera ditindaklanjuti oleh manajemen rumah sakit.
“Terkait sarana, prasarana, dan tenaga kesehatan, kami sudah memetakan kebutuhan dan siap menindaklanjuti arahan beliau. Ini termasuk pengajuan pendanaan untuk pelengkapan alat dan penambahan tenaga medis,” ujar Budi.
RSHB Pelaihari saat ini sudah memiliki sejumlah fasilitas medis modern, termasuk ruang cath lab — fasilitas canggih untuk pemeriksaan dan tindakan jantung menggunakan teknik kateterisasi. Kehadiran ruang ini menempatkan RSHB sebagai rumah sakit rujukan penting di wilayah Kalimantan Selatan, hanya setingkat di bawah RSUD Ulin Banjarmasin.
Namun, Budi mengakui bahwa RSHB masih kekurangan dua dokter spesialis, yaitu spesialis urologi dan ortopedi. “Kami sebenarnya sudah membuka rekrutmen untuk dua posisi tersebut, namun hingga kini belum ada pendaftar,” jelasnya.
Sebagai informasi, dokter spesialis urologi menangani masalah sistem kemih dan reproduksi pria seperti gangguan ginjal, kandung kemih, prostat, serta infertilitas pria. Sementara spesialis ortopedi berperan penting dalam menangani cedera tulang, otot, sendi, hingga gangguan tulang belakang yang sering dialami pasien usia lanjut maupun atlet.
Jumlah tenaga kesehatan yang saat ini bertugas di RSHB tercatat sebanyak 744 orang, terdiri dari PNS, PPPK, hingga tenaga kontrak (PTT).
Mayoritas merupakan tenaga perawat, bidan, dan dokter spesialis lainnya. Meski jumlahnya tergolong besar, tantangan layanan kesehatan yang semakin kompleks menuntut penambahan personel yang lebih terlatih dan spesifik.
Bupati Tanahlaut menyatakan komitmennya untuk terus mendorong peningkatan kualitas layanan kesehatan di daerahnya. Ia berharap RSUD Hadji Boejasin tidak hanya unggul dalam infrastruktur, tetapi juga dalam kualitas pelayanan medis dan profesionalisme SDM-nya.
“Rumah sakit ini bisa menjadi kebanggaan masyarakat Tanahlaut, asalkan semua elemen berkomitmen memperbaiki dan mengembangkan diri,” ujar Rahmat Triyanto.
Dengan sinergi antara pemerintah daerah, manajemen rumah sakit, serta dukungan dari masyarakat, RSUD Hadji Boejasin diharapkan mampu menjadi pusat layanan kesehatan terbaik di Kalimantan Selatan — bukan hanya dari segi fisik bangunan, tetapi juga dari kualitas pelayanannya yang humanis dan modern.