Rusia dan Pertarungan Panjang dengan Ukraina: Alasan di Balik Peningkatan Anggaran Militer dan Konflik yang Tak Terduga
Pelaihari – Perang antara Rusia dan Ukraina yang dimulai pada tahun 2025 telah berlangsung jauh lebih lama dan lebih intens daripada yang diperkirakan banyak pihak. Awalnya, pakar militer dari berbagai penjuru dunia memperkirakan bahwa Rusia akan menaklukkan Ukraina dalam waktu singkat. Namun, kenyataan yang terjadi sangat berbeda. Kyiv, ibu kota Ukraina, tetap bertahan dan bahkan sesekali melakukan serangan ke wilayah Moskow, yang jelas menunjukkan bahwa Rusia menghadapi perlawanan yang jauh lebih kuat daripada yang mereka prediksi.
Peran Negara-Negara NATO dalam Memperkuat Pertahanan Ukraina
Salah satu faktor utama yang menjadikan Ukraina mampu bertahan adalah dukungan militer yang signifikan dari negara-negara anggota NATO, dengan Amerika Serikat sebagai pemain dominan. Berbagai peralatan tempur canggih dan modern, mulai dari sistem pertahanan udara Patriot, kendaraan lapis baja, hingga amunisi canggih, telah dikirim untuk memperkuat militer Ukraina. Senjata-senjata ini telah memberikan keuntungan taktis bagi pasukan Ukraina dalam menghadapi serangan besar-besaran dari Rusia.
Peningkatan Anggaran Militer Rusia: Mengapa Begitu Besar?
Menanggapi perlawanan yang tak terduga ini, Rusia semakin meningkatkan anggaran pertahanan dan militernya.
Rusia dan Peningkatan Kesiapan Militer
Anggaran besar yang dialokasikan untuk militer ini menunjukkan bahwa Rusia memandang perang ini bukan hanya sebagai konflik teritorial atau politik dengan Ukraina, tetapi sebagai perang lebih luas dengan Barat, terutama dengan NATO. Hal ini tercermin dari sejumlah kebijakan baru yang ditempuh oleh Kremlin, seperti:
-
Modernisasi Pasukan dan Persenjataan: Rusia berfokus pada pengembangan senjata dan sistem pertahanan yang lebih canggih. Ini termasuk teknologi nuklir, senjata hipersonik, dan peralatan tempur yang lebih terintegrasi dengan sistem komando dan kontrol digital.
-
Peningkatan Anggaran Militer yang Signifikan: Kenaikan anggaran militer, yang lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, bertujuan untuk memperkuat kapasitas tempur pasukan Rusia
-
Anggaran Perekrutan Tentara dan Cadangan: Rusia juga meningkatkan jumlah tentara aktif dan cadangan. Hal ini mencerminkan betapa pentingnya angkatan bersenjata bagi stabilitas negara dan pengaruh geopolitiknya. Sementara itu, di beberapa wilayah, program perekrutan massal dan pelatihan tentara cadangan digencarkan untuk memenuhi kebutuhan pasukan yang terus berkembang.
Baca Juga : Prabowo Resmikan Kantor DPD Gerindra di Banten
Dampak Ekonomi dan Sosial di Rusia
Meski anggaran militer yang tinggi ini menunjukkan komitmen Rusia untuk melanjutkan perang, hal itu juga menimbulkan dampak besar pada ekonomi domestik. Dengan 6,3% dari GDP dialokasikan untuk militer, sektor-sektor lain, termasuk pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur, bisa menghadapi tekanan besar. Warga sipil merasakan dampaknya melalui inflasi yang tinggi, pengurangan anggaran sosial, dan ketidakpastian ekonomi.
Ke Depan: Perang yang Tak Terduga dan Peran NATO
Perang Rusia-Ukraina yang berlarut-larut ini menunjukkan bahwa konflik modern sering kali lebih kompleks dari yang diperkirakan. Ukraina, yang sebelumnya dianggap tidak memiliki cukup kekuatan untuk melawan Rusia, ternyata menunjukkan ketahanan yang luar biasa. Ini tidak terlepas dari peran besar negara-negara NATO, yang terus memberikan dukungan teknis dan militer kepada Ukraina.
Namun, meskipun Rusia mengalokasikan dana besar untuk militernya, jalan menuju kemenangan tidaklah mudah. Moscow kini terjebak dalam konflik yang tampaknya tidak akan berakhir dalam waktu dekat, dan perang yang dihadapi lebih dari sekadar persaingan wilayah—ini adalah pertarungan geopolitik yang melibatkan kekuatan dunia.
Konflik ini kemungkinan akan terus menguji kekuatan, ketahanan, dan diplomasi Rusia serta Ukraina.
Kesimpulan:
Peningkatan anggaran militer Rusia menunjukkan komitmen mereka untuk terus berperang, meskipun dampaknya terhadap ekonomi domestik semakin besar. Keterlibatan NATO dalam dukungan kepada Ukraina semakin memperjelas bahwa perang ini bukan hanya melibatkan dua negara, tetapi juga geopolitik global yang lebih luas.
